Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap

Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Indonesia telah menetapkan komitmen iklimnya melalui Nationally Determined Contribution (NDC) untuk UNFCCC, yang mencakup target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dan aksi mitigasi di sektor energi, termasuk implementasi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap).

Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah pemberian insentif PLTS Atap melalui Hibah SEF (Sustainable Energy Fund) yang merupakan bagian dari proyek MTRE3 UNDP. Dana insentif ini berasal dari Global Environment Facility (GEF) dan ditujukan bagi pelanggan PLN yang memasang PLTS Atap terhubung ke jaringan listrik. Proyek ini telah dilaksanakan mulai Februari hingga Desember 2022 dengan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) sebagai penyalur dana insentif kepada penerima terpilih dari berbagai golongan pelanggan PLN. Laporan dampak dari proyek ini bisa diakses di sini.

Dalam pengelolaan dan penyaluran dana insentif, BPDLH telah menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel, dan efisien. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat dari proyek ini dapat diakses oleh penerima manfaat sesuai dengan mandat yang diberikan oleh pemilik proyek. Sejak Maret hingga Desember 2022, berkat kerja sama yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta UNDP Indonesia sebagai pemilik proyek, proyek ini berhasil melebihi target yang ditetapkan. Sebanyak 383 penerima manfaat telah memasang PLTS Atap dengan total kapasitas 15.494 kWp (15 MWp), melampaui target awal sebesar 4,9 MWp.

Dampak dari pemasangan PLTS Atap ini tidak hanya dapat diukur dalam angka. Proyek ini juga telah menjadi pendorong penting dalam meningkatkan investasi energi terbarukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, bisnis, dan industri. Hal ini sejalan dengan tujuan yang tercantum dalam NDC Indonesia dan memiliki potensi untuk mencapai investasi sebesar Rp 43.849.513.359.